Rabu, 26 Maret 2014

Jati Diri Bangsa Yang Mulai Terkikis



Secara umum melihat fakta-fakta yang ada saat ini, keadaan jati diri jati diri Bangsa Indonesia sedang mengalami kerusakan/keterpurukan.Dan akibatnya bangsa Indonesia kehilangan jatidirinya. Bangsa yang dulunya terkenal lemah lembut, sopan santun dan sangat menjunjung tinggi adat ketimuran, sekarang berubah 180 derajat. Tata busana, tata krama, tata susila, sekarang hilang musnah terbawa derasnya arus globalisasi. Tawuran pelajar, mahasiswa, kelompok masyarakat, para wakil rakyat yang terhormat, seakan menjadi tontonan harian. Meskipun tidak patut untuk ditonton. Sedangkan cara menyelesaikan masalah cenderung anarkis.
Ada beberapa langkah-langkah paling efektif untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia tersebut .Pertama dimulai dari diri kita sendiri, hal itu dapat dilakukan dengan membiasakan diri dari sekarang untuk bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai jati diri kita. Seperti harus bertakwa kepada Tuhan YME, maksudnya kita harus selalu menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya.
Selanjutnya kita harus mengajak orang-orang yang ada di sekitar kita. Semisal dengan mengajar nilai-nilai Pancasila di sekolah melalui mata pelajaran PPKN kepada peserta didik kita, agar mereka menanamkan nilai pancasila dalam kepribadiannya, Sebagai orang tua kita mendidik dan menanamkan nilai pancasila pada anak kita agar nilai Pancasila menjadi kepribadian yang melekat baik pada anak kita. Mengajak teman-teman disekitar kita agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, dan menasetinya/menegur apabila teman-teman kita berperilaku bertentangan dengan Pancasila.
 Kemudian peran pemerintah untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia dan menumbuhkan karakter bangsa yang bagus yang sesuai dengan pancasila yaitu dengan mengalakkan program wajib belajar ajaran agama (untuk meningkatkan ketakwaan). Karena dengan ketakwaan dan keyakinan yang tingi, masyarakat akan mempunyai rasa takut terhadap dosa sehingga mereka akan enggan berbuat salah. Kasus-kasus seperti: korupsi, kolusi, penipuan, pencurian, pembunuhan, pelecehan seksual, dsb. Pasti tidak akan terjadi. Namun jika primordialisme terhadap agama yang dianut terlalu tinggi maka akan mengakibatkan perpecahan. Hal ini dapat diatasi dengan menanamkan sikap toleransi melalui pendidikan di sekolah umum. Maka dari itu, sebaikya pemerintah mewajibkan para generasi penerus bangsa untuk mendapatkan program wajib belajar selain sekolah umum juga sekolah keagamaam seperti madrasah/pondok pesantren bagi yang muslim. Sehingga untuk meningkatkan ketakwaan agar tidak perprilaku menyimpang yaitu melalui program pendidikan Agama. Selanjutnya untuk mendapatkan pendidikan mengenai cara hidup berkemajemukan (bertoleransi) serta untuk meningkatkan keahlian/ketrampilan khusus, melalui sekolah umum.
           Secara otomatis apabila kita telah menanamkan kuat jati diri bangsa Indonesia pada diri kita melalui cara-cara diatas, kita akan mempunyai filter dengan sendirinya untuk memilih dan memilah pengaruh kebudayaan lain yang masuk ke negara kita. Yang baik kita pakai dan yang buruk atau tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, kita tinggalkan. Kemudian pengaruh kebudayaan lokal juga dapat kita saring melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah umum serta kita juga harus berusaha mengikisi primordialisme yang berlebihan pada diri kita.
               http://popovision.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar