Rabu, 26 Maret 2014

Liyangan, Kota Mataram Kuno yang Terpendam Karena Letusan Sindoro

Liyangan, Kota Mataram Kuno yang Terpendam Karena Letusan Sindoro

Liyangan diperkirakan pada jaman dahulu adalah salah satu komplek perdusunan yang terkubur akibat bencana erupsi Sindoro. Belum di ketahui pada abad berapa Liyangan ini terkubur oleh lahar dari Gunung Sindoro.

Quote:
Penemuan Situs Liyangan memperkuat hipotesis bahwa deretan pegunungan Merapi, Sindoro, Sumbing, dan Dieng menjadi semacam poros berkembangnya kawasan Mataram Kuno. Jawa Tengah berkembang menjadi pusat budaya klasik pada abad 7-10.

Situs desa Liyangan yang ditemukan di tempat penambangan galian pasir di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung diduga kuat merupakan tempat tinggal masyarakat pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno. Liyangan merupakan situs purbakala yang ditemukan di lereng Gunung Sindoro pada 2009.


Pihaknya juga menduga, Liyangan ini merupakan kawasan Mataram Kuno yang terkubur oleh letusan gunung Sindoro yang terjadi 1.000 tahun lalu. Material yang mengubur kompleks Liyangan ini merupakan aliran piroklastik atau awan panas Sindoro.


Gunung Sindoro yang terlihat tenang dan anggun ternyata menyimpan seribu mistery, Bemmelen seorang peneliti Belanda mengatakan bahwa, pada tahun 1600 - 1617 Sindoro pernah meletus dengan hebatnya dan meluluh-lantakkan desa-desa yang berada di kakinya, hal ini yang diperkirakan telah mengubur Situs Liyangan sedalam 10 M di bawah permukaan tanah. Diperkirakan, situs itu dibangun pada zaman Mataram Hindu pada abad 9 Masehi.

Situs Liyangan berupa perkampungan Mataram Kuno yang berada di ketinggian 1.200 dpl pada lereng gunung Sindoro, penemuan benda arkeologis di Liyangan tidak hanya berupa candi, namun juga terdapat tempat peribadatan, perkampungan dan lahan pertanian kuno. Liyangan adalah sebuah kota yang hilang selama berabad-abad dan baru terkuak ke permukaan akibat penambangan pasir liar pada tahun 2008. Berdasarkan gambaran hasil survei, Liyangan adalah salah satu kompleks situs permu****n, situs ritual dan pertanian.

Penemuan alat-alat kebutuhan sehari-hari menunjukkan kawasan ini dahulu kala memang sebuah tempat hunian. Benda- benda yang banyak ditemukan antara lain pipisan dan gandik yang merupakan alat penggerus obat-obatan pada zaman dahulu. Tak hanya situs perumahan masyarakat, kawasan yang berada di lereng Gunung Sindoro ini diduga juga menjadi area pertanian.

Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, atau pada masa silam merupakan wilayah Mataram Kuno, punya riwayat panjang kebencanaan.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar